Tugas Akhir Menggapai Gelar: Perjuangan, Perayaan, dan Penelitian

         Tugas akhir adalah kata yang tidak asing bagi mahasiswa, khususnya mereka yang sedang menempati posisi di semester akhir. Mereka punya istilah sebagai “pejuang skripsi” bagi para mahasiswa yang mau meraih gelar sarjana (S1). Pastinya untuk menjadi mahasiswa semester akhir tidak gampang. Karena, hampir pasti mereka sudah melalui berbagai tahapan kehidupan mahasiswa. Mulai dari diskusi dengan diri sendiri apakah tidak salah masuk jurusan, bernegosiasi dengan beban tugas yang selalu baru setiap hari, dan belajar memahami dosen sekaligus materi yang disampaikan. Termasuk juga faktor eksternal, yaitu masalah dengan orang tua, keuangan yang tebal di awal namun menipis di akhir, bagi yang berpacaran terkadang galau meski tidak tahu karena apa, atau mereka yang sedang jomblo (maunya kawin saja daripada kuliah, tapi pasangan belum ada). Selanjutnya, banyak alasan dan cerita yang lain, tidak mungkin diuraikan dalam tulisan ini dengan lengkap.

            Kembali lagi ke judul awal mengenai tugas akhir. Mengapa akhirnya saya menulis ini  bukan tulisan mengenai isu perempuan, meski proses penulisan dilakukan tanggal 22 April tahun 2021? Karena beberapa hari ini saya menjadi saksi bisu rentetan peristiwa berkaitan dengan tugas akhir yang tidak jauh dari proses perjuangan, gelimang perayaan dan terkadang hal ini dilupakan pas selesai ujian proposal karena terlalu sibuk dengan perayaan habis ujian yaitu penelitian. Padahal penelitian adalah esensi tugas akhir dan seyogyanya menjadi perhatian atau prioritas. Untuk itu akan dibahas diakhir saja agar tulisan ini tidak berubah menjadi silabus mata kuliah Metodologi Penelitian.

            Saya akan mulai dengan bagian perjuangan. Maafkan saya yang tidak akan memberikan definisi apa itu perjuangan atau harus repot mengutip arti perjuangan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) atau Wikipedia. Perjuangan di mulai dengan menulis proposal penelitian pastinya, bukan berjuang mendapatkan lembar persetujuan. Pemilihan topik untuk menjadi proposal penelitian tentunya tidak diperoleh dengan hanya menatap bintang di langit atau melihat senja dengan hati sendu. Tetapi pemilihan topik penelitian diawali dengan penentuan masalah yang dapat dikaji secara ilmiah. Terdapat 3 hal yang bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan topik penelitian: Pertama, mahasiswa harus mengetahui minat penelitian mengenai apa. Sebaiknya pilih topik yang disukai oleh mahasiswa. Akan tetapi, kalau sudah dapat dospem alias dosen pembimbing harus pandai untuk mengambil jalan tengah agar mahasiswa dan dospem satu dan dospem dua bisa sama-sama enak. Memang tidak mudah untuk menyamakan 3 (tiga) pemikiran untuk menjadi sejalan, untuk menyamakan dua pemikiran saja kan tidak mudah apalagi tiga pemikiran. Maka hal itu perlu perjuangan untuk mampu melakukan rekonsiliasi. Kedua, pastikan juga kalau topik penelitian bisa berpengaruh terhadap pengembangan keilmuan. Artinya, ada hal baru atau kebaruan yang ditawarkan (novelty) karena ilmu pengetahuan itu selalu berkembang, tidak stagnan seperti hubungan pacaran para pejuang skripsi yang bisa saja putus di tengah jalan karena sibuk mengejar dosen pembimbing. Ketiga, sebaiknya topik penelitian yang dipilih bisa memberikan kontribusi terhadap masyarakat luas. Maksudnya hasil penelitiannya nanti bisa mempengaruhi kebijakan atau rekomendasi dalam pembuatan program pemerintah. Oleh karena itu, proses perjuangan harus dilalui dengan memperbanyak literatur pendukung dengan membaca buku-buku referensi, artikel jurnal ilmiah dan informasi terbaru berkaitan dengan topik penelitian yang dipilih. Jangan lupa untuk memilih teori yang cocok dan metode penelitian yang sesuai agar penyusunan tugas akhir bisa berjalan dengan baik. Meski terkadang banyak hambatan yang harus dihadapi. Tetapi, kita sebagai mahasiswa harus terus bersemangat karena perjuangan harus dilakukan secara total bukan setengah-setengah.

Perjuangan yang tidak kalah penting adalah menghubungi dosen pembimbing sebelum melalui ujian proposal. Mahasiswa tentunya harus mengerti bahwa dosen memiliki banyak kesibukan yaitu mengajar, memyiapkan materi perkuliahan, meneliti, publikasi, pengabdian dan sebagainya. Maka, jalin komunikasi dengan sikap yang santun dengan dosen. Karena kita kebanyakan menggunakan perangkat digital dalam menghubungi dosen, maka gunakanlah itu dengan baik. Cara menghubungi dosen harus dengan etika dan penggunaan bahasa yang baik juga jelas. Bila mahasiswa mau berkomunikasi dengan pesan singkat, jangan lupa untuk menuliskan identitas diri beserta maksud dan tujuan. Selain itu harus memperhatikan waktu, karena terdapat beberapa dosen yang memiliki jam kerja dan memiliki waktu pribadi yang tidak bisa diganggu. Tidak salah bila sangat bersemangat saat mencari-cari dosen pembimbing atau penguji. Tetapi ingat kalian manusia yang membutuhkan waktu luang, dosen pun demikian. Meskipun kita sebagai mahasiswa juga punya hak untuk mendapatkan waktu bimbingan tugas akhir dengan dosen. Bila kenyataan yang anda alami berbeda dengan yang anda harapkan, disitulah makna dari perjuangan.

            Bagian yang disukai mahasiswa biasanya adalah perayaan. Kegiatan ini biasanya dilakukan disaat selesai ujian proposal skripsi atau ujian skripsi, pokoknya selesai ujian tugas akhir mereka langsung perayaan. Ragam perayaan dilakukan oleh mahasiswa, ada yang mengambil foto dengan tumpukan kertas tugas akhir (yang penuh coretan), berfoto dengan dosen penguji dan dosen pembimbing, dan menghiasi status media sosial. Sebagian mahasiswa merayakan dengan teman-teman, keluarga, pasangan ataupun sendiri. Ucapan selamat selalu menghiasi setiap perayaan. Meski bagian isi dari tugas akhir masih perlu diperbaiki daripada dirayakan. Oleh karena itu, kata revisi seakan menjadi penyedap rasa sebelum melakukan perayaan. Sebenarnya saya tidak terlalu excited menulis bagian perayaan tapi sudah terlanjur ditulis di judul.

            Sekarang kita tiba pada sesi berikutnya, yaitu Penelitian. Sebagian mahasiswa mungkin masih memiliki keraguan dalam melakukan proses penelitian. Meski penelitian adalah bagian penting untuk menghasilkan karya tugas akhir yang berkualitas. Penelitian dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan data yang disebut Metode atau lebih lengkap Metode Penelitian. Mahasiswa pasti sudah menentukan sedari awal tugas akhirnya akan dilengkapi dengan metode penelitian jenis yang mana. Berdasarkan lokasi penelitian, terdapat dua jenis penelitian yaitu Penelitian Pustaka (library research) dan penelitian lapangan (field research). Bila mahasiswa mau menganalisis wacana atau teks biasanya tidak turun lapangan, tetapi mengisi waktunya dengan berbagai jenis buku atau artikel pendukung penelitian. Kalau penelitian lapangan akan turun ke masyarakat yang dipilih untuk diteliti dan melengkapi data dengan membaca buku juga artikel sebagai referensi. Selain itu, pemilihan data penelitian harus diputuskan sejak awal. Apakah mau mengumpulkan data kualitatif atau data kuantitatif? Data kualitatif dalam bentuk uraian kata, sedangkan data kuantitatif dalam bentuk uraian angka-angka. Untuk lebih lengkap, setelah melihat tulisan ini langsung mencari buku-buku atau artikel-artikel terkait dengan penelitian. Bila sudah dapat bukunya atau artikelnya, mahasiswa harus membacanya dengan seksama, berusaha memahami dan mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh. Buku dan artikel yang diperoleh bukan untuk direbus dan diminum karena nanti akan menjadi racun bagi tubuh.

            Sebagai tambahan, proses penulisan tugas akhir tidak sebatas cerita perjuangan, kegembiraan perayaan dan penelitian yang membuat kepala pusing sebagai jalan menggapai gelar. Tetapi proses kita untuk dapat menantang pengembangan potensi diri, kemampuan bernalar, dan membuka pikiran yang kritis serta reflektif. Hasil dari tugas akhir bukanlah akhir, namun sebagai awal adanya pengetahuan baru yang perlu untuk diperdebatkan dan didiskusikan. Selanjutnya, terserah mahasiswa mau jadi apa, karena langkah selanjutnya setelah selesai tugas akhir dan memperoleh gelar tidak dapat ditulis dalam tulisan ini. Silahkan anda tulis sendiri!

*Tulisan awal di tahun 2021
Disclaimer: saya juga pernah melalui proses perjuangan, perayaan dan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir. Sepertinya tahapan itu sudah melekat kepada mahasiswa tugas akhir. :) 


LK (Manado, 22 April 2021) 

Comments

  1. Trimakasih tulisannya Mem Lidya. Walau "Saksi bisu" tapi memotivasi, dengan peduli nasib kami (mahasiswa), seperti tulisan ini 😁

    ReplyDelete
  2. Terima Kasih Mem Lidya atas Tulisannya. Sangat Memotivasi bagi kami mahasiswa penulis tugas akhir☺

    ReplyDelete
  3. Terima kasih Bos Kami. Rajin2lah menulis supaya makin banyak orang yg tersinggung. Wkwk

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perempuan dengan Pilihan untuk Menulis (Hanya Menulis Saja! Titik!)

Perempuan dan Pilihan-Pilihan: Menarasikan Pilihan “Waithood” dan “Childfree”